SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI........

Blog ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan belajar

Jumat, 04 Desember 2009

Ranitidin Tablet 150 mg


Indikasi:
- Tukak lambung dan usus 12 jari
- Hipersekresi patologik sehubungan dengan sindrom Zollinger-Ellison"


Kontra Indikasi:
- Penderita gangguan fungsi ginjal
- wanita hamil dan menyusui


Komposisi :
- Tiap tablet salut selaput mengandung:
Ranitidine hidroklorida setara dengan ranitidine basa 150 mg.

Farmakologi :
Ranitidine menghambat kerja histamin pada reseptor-H2 secara kompotitif, serta menghambat sekresi asam lambung.

Dosis :
- Dosis yang biasa digunakan adalah 150mg, 2 kali sehari
- Dosis penunjang dapat diberikan 150mg pada malam hari
- Untuk sindrom Zollinger-Ellison : 150mg, 3 kali sehari, dosis dapat bertambah menjadi 900mg.
- Dosis pada gangguan fungsi ginjal:
Bila bersihan kreatinin (50ml/menit): 150mg tiap 24 jam, bila perlu tiap 12 jam.
Karena Ranitidine ikut terdialisis, maka waktu pemberian harus disesuaikan sehingga bertepatan dengan akhir hemodialisis.

Efek Samping :
- Efek samping ranitidine adalah berupa diare, nyeri otot, pusing, dan timbul ruam kulit, malaise,nausea.
- Konstipasi
- Penurunan jumlah sel darah putih dan platelet ( pada beberapa penderita ).
- Sedikit peningkatan kadar serum kreatinin ( pada beberapa penderita)
- Beberapa kasus ( jarang ) reaksi hipersensitivitas (bronkospasme, demam, ruam, urtikaria, eosinofilia.

Peringatan dan Perhatian:
- Dosis harus dikurangi untuk penderita dengan gangguan fungsi ginjal
- Hati-hati bila diberikan pada penderita dengan gangguan fungsi hati.
- Keamanan dan keefektifan pada anak-anak belum diketahui dengan pasti.
- Pengobatan penunjang akan mencegah kambuhnya ulkus tetapi tidak mengubah jalannya penyakit sekalipun pengobatan dihentikan.
- keamanan pada gangguan jangka panjang belum sepenuhnya mapan, maka harus dihentikan untuk secara berkala mengamati penderita yang mendapat pengobatan jangka panjang.

Interaksi Obat :
hasil penelitian terhadap 8 penderita yang diberikan ranitidin menunjukkan perbedaan dengan simetidine, ranitidine tidak menghambat fungsi oksidasi obat pada mikrosom hepar.terhadap 5 penderita normal yang diberikan dosis warfarin harian secara subterapeutik, dengan penambahan dosis ranitidine menjadi 200mg, 2 kali sehari selama 14 hari tidak menunjukkan adanya perubahan pada waktu protrombin atau pada konsentrasi warfarin plasma.

Jenis: Tablet

Produsen: PT OGBdexa



Melalui Brosur Ranitidin di atas, maka sesi diskusi resmi dibuka. Berlaku untuk segala kalangan.

Senin, 14 September 2009

Infeksi Menular Seks (IMS)

Apa itu IMS ?

IMS adalah infeksi yang sebagian besar menular lewat hubungan seksual dengan pasangan yang sudah tertular. Hubungan seks ini termasuk hubungan seks lewat liang senggama, lewat mulut (oral) atau lewat dubur (anal).

IMS juga disebut penyakit kelamin atau penyakit kotor. Namun itu hanya menunjuk pada penyakit yang ada di kelamin. Istilah Infeksi Menular Seksual lebih luas maknanya, karena menunjuk pada cara penularannya. Tanda-tandanya tidak selalu ada di alat kelamin. Tanda-tandanya juga ada di alat penglihatan, mulut, saluran pencernaan, hati,otak dan bagian tubuh lainnya.

Contohnya HIV/AIDS dan Hepatitis B yang menular lewat hubungan seks, tetapi penyakitnya tidak bisa dilihat dari alat kelaminnya. Artinya, alat kelaminnya masih tampak sehat meskipun orangnya membawa bibit penyakit-penyakit ini.

Mengapa saya perlu tahu tentang IMS ?

Kalau kita sudah pernah berhubungan seksual, maka kita dapat terkena IMS, walaupun mungkin kita cuma pernah berhubungan seksual satu kali saja.

Apa bahayanya IMS ?

* IMS membuat kita sakit-sakitan
* IMS membuat kita mandul
* IMS bisa merusak penglihatan, otak dan hati
* IMS bisa ditularkan pada bayi
* IMS bisa menyebabkan kita mudah tertular HIV
* IMS tertentu seperti HIV dan Hepatitis B, bisa menyebabkan kematian.

Apa saja jenis-jenis IMS itu?

Ims ada banyak sekali jenisnya. Beberapa diantaranya yang paling penting adalah :

* GO atau kencing nanah
* Klamidia
* Herpes kelamin
* Sifilis atau raja singa
* Jengger ayam
* Hepatitis
* HIV/AIDS

Apa semua IMS bisa diobati ?

Tidak semua IMS bisa diobati. HIV/AIDS, Herpes, Jenger Ayam dan Hepatitis termasuk jenis-jenis IMS yang tidak bisa disembuhkan. HIV/AIDS termasuk paling berbahaya. HIV/AIDS tidak bisa disembuhkan dan merusak kekebalan tubuh manusia untuk melawan penyakit apapun. Akibatnya, orang menjadi sakit-sakitan dan banyak yang meninggal karenanya.

Sementara Herpes, sering kambuh dan sangat nyeri kalau kambuh. Pada Herpes, yang diobati cuma gejala luarnya saja, tetapi bibit penyakitnya akan tetap hidup di dalam tubuh selamanya.

Catat ! Hepatitis juga tidak bisa disembuhkan. Walau begitu, ada jenis Hepatitis tertentu yang bisa dicegah dengan imunisasi.

Apa yang harus kita lakukan kalau terkena IMS ?

Kalau terkena IMS atau curiga terkena IMS :

* Cepat ke dokter ! IMS harus diobati, tetapi jangan mengobati sendiri. Dokter saja perlu melakukan tes untuk memastikan IMS yang diderita pasiennya. Obat IMS juga berbeda-beda tergantung jenis IMS-nya. Cuma dokter yang tahu obat paling tepat untuk IMS yang diderita. Pergilah ke dokter, klinik, puskesmas atau rumah sakit. ikuti saran dokter atau petugas kesehatan dan habiskan semua obatnya meski sakit dan gejalanya sudah hilang. Ajak atau anjurkan semua pasangan seks yang Anda ketahui untuk juga berobat.
* Jangan melakukan hubungan seks selama dalam pengobatan IMS.
* Beberapa IMS meskipun diobati, tidak bisa disembuhkan dan sifatnya kumat-kumatan. Herpes misalnya, akan kumat pada waktu-waktu tertentu.
* Tes IMS tidak selalu dilakukan kecuali kalau perlu. Biasanya dokter memeriksa berdasarkan tanda-tanda atau gejala-gejala yang kita rasakan. Jawablah semua pertanyaan dokter dengan jujur supaya ia dapat memberikan obat yang tepat.

Mencegah IMS !!!

Cara mencegah IMS pada orang dewasa terutama adalah dengan tidak membiarkan darah atau cairan kelamin orang lain masuk ke dalam tubuh kita. Bagaimana mungkin?

Pencegahan Penularan lewat seks :

A. Absen dari seks, alias tidak berhubungan seks sama sekali sehingga tidak ada cairan kelamin yang masuk ke dalam tubuh. ini sama dengan Pantang Seks atau Puasa Seks saat jauh dari pasangan

B. Berlaku saling setia, atau berhubungan hanya dengan seseorang yang dapat dipastikan hanya berhubungan seks dengan kita saja kalau sudah menikah atau kita tidak bisa berpantang seks.

C. Cegah infeksi dengan menggunakan kondom sewaktu berhubungan seks. BIla kita tidak dapat memastikan kesetiaan pasangan kita, atau tidak tahu apakah ia pernah menerima transfusi darah, tato, suntuka dengan jarum yang tidak steril, gunakan kondom. Juga bila kita tidak bisa setia kepada pasangan kita. Gunakan kondom untuk hubungan seksual baik lewat liang senggama, lewat mulut maupun lewat dubur.

Pencegahan Penularan Cara lainnya :

1. Mencegah masuknya transfusi darah tambahan yang belum diperiksa kebersihannya dari IMS ke dalam tubuh kita.
2. Berhati-hati waktu menangani segala hal yang tercemar oleh darah segar.
3. Mencegah pemakaian alat-alat tembus kulit yang tidak suci hama atau tidak steril terhadap diri kita. Misalnya Jarum suntik, alat tato, alat tindik dan sejenisnya yang bekas dipakai orang lain. Jarum suntik yang abru biasanya masih dalam plastik dan dibuka dihadapan kita.

Penularan IMS

Kita bisa terkena IMS melalui hubungan seks yang tidak aman. Yang dimaksudkan tidak aman adalah :

* Hubungan seks lewat liang senggama tanpa kondom (zakar masuk ke vagina atau liang senggama)


* Hubungan seks lewat dubur tanpa kondom (zakar masuk ke dubur)


* Seks oral (zakar dimasukkan ke mulut tanpa zakar ditutupi kondom)


Tidak benar kalau IMS ditularkan lewat cara-cara berikut :

Duduk di samping orang yang terkena IMS
Menggunakan WC Umum Bekerja terlalu keras
Menggunakan kolam renang umum Memegang gagang pintu Salaman



Gejala Umum Gejala Khusus

Jenis Tes

Chlamidya (klamidia)

Nyeri saat Kencing


Keluar cairan lendir & bening dari kemaluan, terasa gatal berwarna kuning atau kehijauan dan bau.
Pemeriksaan cairan atau lendir


Raja singa (sifilis)

Bintil-bintil berair seperti cacar disertai timbulnya luka yang terasa nyeri di sekitar kelamin.


Pada stadium lanjut akan nampak kelamin kulit seperti koreng berwarna merah
(luka terbuka)

Tes darah


Kencing Nanah (GO)

Nyeri yang sangat saat kencing


Tampak cairan berupa nanah kental pada kemaluan. Cairan juga bisa keluar dari dubur


Pemeriksaan Nanah
Herpes genital Badan lemes, nyeri sendi pada daerah terinfeksi, demam Tampak kelainan kulit yang berbenjol-benjol, bulat atau lonjong kecil sebesar 2-5 mm Tes darah


Kutil kelamin/Jengger Ayam

Timbul kutil pada daerah terinfeksi Dalam kasus lanjut, kutil bergerombol seperti jengger ayam di daerah kemaluan dan daerah anus Pemeriksaan jaringan dan tes darah
Hepatitis Badan lemes, kurang gairah dan kadang demam Pada kasus parah, tampak kulit selaput mata berwarna kuning Tes darah

HIV / AIDS

Virus walaupun sudah ada di dalam darah tidak menunjukkan gejala sama sekali Penderita yang sudah menunjukkan gejala AIDS, nampak gejala yang sangat kompleks, yang sulit dibedakan dengan penderita kanker stadium lanjut. Tes darah untuk mendeteksi virus HIV.